Kamis, 22 November 2018

SIRUP


Dalam Farmakope Indonesia edisi III,Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain,kadar sakarosa,C12H22O11,tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat (Ansel, 1989)
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirop adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga dapat meningkatkn kelarutan obat (Anonim, 1978).


Komponen Sirup :
1.    Gula, biasanya sukrosa atau pengganti gula igunakan untuk memberi rasa manis dan kental
2.  Pembau ditambahkan hanya jika diperlukan saja, bertujuan agar obat berbau harum dan menutupi bau zat aktif yang kurang sedap. Contoh : essen straw, oleum rosae, dll.
3.   Pewarna untuk menambah daya tarik sirup, umumnya digunakan zat pewarna yang berhubungan dengan pemberi rasa yang digunakan ( misalnya hijau untuk rasa permen, coklat untuk rasa coklat dan sebaginya). Pewarna yang digunakan umum larut dalam air, tidak bereaksi dengan komponen lain dari sirup, dan warna stabil pada kisaran pH dan dibawah cahaya yang intensif sirup tersebut mungkin menjadi enounter selama masa penyimpanan. 
4.    Perasa hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam seperti minyak-minyak menguap (contoh : minyak jeruk), vanili dan lain-lainnya. Untuk membuat sirup jamin yang sedap rasanya. Karena sirup adalah sediaan air, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Akan tetapi, kadang-kadang sejumlah kecill alkohol ditambahkan kesirup untuk menjamin kelangsungan kelarutan dari pemberi rasa yang kelarutannya dalam air buruk. 
5.    Zat penstabil : zat penstabil dimaksudkan untuk menjaga agar sirup dalam keadaan stabil cuontoh dari zat penstabil adalah antioksidan, pendapar, pengkompleks, dll .
6.    Biasanya  untuk untuk sirup yang dibuat dalam perdagangan,mengandung pelarut-pelarut khusus,pembantu kelarutan,kental,dan stabilisator.

3 Macam Sirup :
1.    Sirup  Simpex
    Mengandung  65%  gula  dalam  air  nipagin  0,25%  b/v
2.SirupObat 
    Mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat tambahan.
3. Sirup Pewangi 
   Mengandung  pewangi  atau  zat  pewangi  lain,  tidak  mengandung  obat

Keuntungan dan Kerugian Sirup
a.    Keuntungan
1.   Sesuai untuk pasien yang susah menelan (pasien usia lanjut, Parkinson, anak-anak.
2.    Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena rasanya lebih enak dan warnanya lebih menarik.
3.    Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higroskopis
b.    Kerugian
1.    Tidak semua obat bentuk sediaan sirup ada di pasaran.
2.    Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal, pada umumnya campuran atau kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak di butuhkan oleh pasien tersebut.
3.   Tidak bias untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya di buat suspensi atau eliksir) eliksir kurang di sukai oleh dokter anak karena mengandung alkohol, suspensi stabilitasnya lebih rendah tergantung formulasi dan suspending agent yang di gunakan.
4.    Tidak bias untuk bahan obat yang berbentuk minyak (minyak/oil biasanya di bentuk emulsi yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah.
5.    Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil.
6.    Harga relaatif mahal karena memerlukan khusus dan kemasan yang khusus pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PIL

   Pil berasal dari bahasa latin yaitu “Pila” yang berarti bola. Dalam Farmakope edisi III : Pil adalah suatu sedian berupa massa bul...