MAKANAN DAN MINUMAN YANG TIDAK BOLEH DIKONSUMSI BERSAMA OBAT
Beberapa orang yang tidak terbiasa dengan rasa pahit
dari obat, biasanya akan mencari makanan atau minuman yang dapat menghilangkan rasa pahit itu. Pada
beberapa kasus, ada orang yang minum obat dengan air jeruk. Akan tetapi,
tahukah Anda bahwa ada makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi
bersamaan saat mengonsumsi obat?
Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan
yang Anda makan memengaruhi kerja obat, kerja obat menjadi tidak efektif, tidak
tepat sasaran, menimbulkan efek samping yang lebih parah dan dampak buruk
lainnya. Namun, tidak semua makanan yang Anda konsumsi dapat memengaruhi
keefektifan obat di dalam tubuh, hanya obat-obatan tertentu saja yang patut
Anda ketahui. Berikut adalah makanan dan minuman yang berinteraksi dengan obat,
di antaranya:
1. Makanan dan minuman yang mengandung kalsium
Jika Anda sedang mengonsumsi antibiotik, misalnya
ampisilin, amoxilin, kloramfenikol, antibiotik golongan tetrasiklin dan
fluorokuinolon (contoh: siprofloksasin) sebaiknya jangan minum susu. Jika Anda
tetap ingin minum susu, tunggu sampai dua jam setelah atau sebelum minum obat.
Susu dan produk olahannya serta suplemen; zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat
penyerapan antibiotik. Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat
membentuk zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya,
obat menjadi tidak manjur dan kesembuhan menjadi lama. Sebenarnya tidak semua
obat tidak baik dikonsumsi berbarengan dengan susu. Ada juga beberapa obat
seperti obat-obat antiinflamasi non steroid seperti asetosal dan ibuprofen
dianjurkan diminum bersama susu atau pada waktu makan. Meskipun mengurangi
kerja obat, tetapi efeknya dapat melindungi iritasi lambung, dan ini dirasa
lebih bermanfaat.
2. Jus jeruk
Guna mengatasi rasa pahit dari obat, banyak orang
minum obat dengan air jeruk. Bolehkah minum obat dengan jeruk hangat atau
dingin? Perlu diketahui, minum obat dengan air jeruk sebaiknya tidak dibarengi
dengan obat tekanan darah, kanker, dan penurun kolesterol statin, atau obat
yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh pascatransplantasi organ. Bahan
kimia dalam jeruk yang disebut furanocoumarins, dapat menghapus sebuah enzim
yang memecah obat dalam tubuh. Selain itu, minum obat dengan es jeruk adalah
ide yang buruk karena efeknya bisa seperti Anda menelan lima atau 10 tablet
dengan segelas air. Tentu efek sampingnya dapat berbeda, tergantung obat yang
Anda konsumsi. Namun secara umum, minum obat dengan air jeruk dapat menyebabkan
perut mengalami pendarahan, denyut jantung berubah, kerusakan ginjal, bahkan
kematian mendadak. Sedangkan, minum obat dengan air jeruk yang dikonsumsi
bersamaan dengan obat anti inflamasi atau aspirin dapat memicu rasa panas dan
asam di perut. Selain itu, pakar kesehatan juga menyarankan minum obat dengan
air jeruk sebaiknya dihindari terutama obat yang mengandung parasetamol dan
propifenazon. Perlu diketahui, karena air jeruk bersifat asam dan salah satu
kandungan obat dari propifenazon memiliki efek samping utama yaitu munculnya
gangguan lambung, maka minum obat dengan air jeruk sebaiknya dihindari. Minum
obat dengan air jeruk berpotensi menimbulkan efek samping seperti nyeri, mual
dan rasa kembung pada perut. Sementara itu, minum obat dengan air jeruk juga
dapat menurunkan penyerapan obat darah tinggi jenis beta-bloker. Makanan yang
Anda makan akan bertahan dalam lambung selama 6-8 jam, sehingga minum obat
dengan jeruk sebaiknya berpatokan pada waktu itu.
3. Kopi
Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan risiko
overdosis antibiotik tertentu (seperti enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin).
Kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan palpitasi. Kafein
merangsang kinerja susunan saraf pusat. Jadi, ketika mengunakan obat-obat yang
merangsang saraf pusat (seperti obat asma yang mengandung teofilin dan
epinefrin) dapat meningkatkan efek stimulan sistem saraf pusat yang berlebihan.
4. Teh
Kandungan zat tanin yang terdapat dalam teh dapat
mengikat senyawa aktif obat sehingga sukar untuk di absorpsi dan diserap tubuh.
Perlu diketahui, beberapa jenis antibiotik, seperti enoxacin dan ciprofloxacin,
dapat menurunkan kemampuan dan kecepatan memproses dan mengeluarkan kafein dari
tubuh. Oleh karenanya, meminum obat dengan teh, terutama kedua antibiotik ini,
dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti sakit kepala, serangan cemas,
dan peningkatan detak jantung .
5. Sayuran kaya vitamin K
Sayuran seperti brokoli, kubis, selada, bayam, dan
alpukat sebaiknya dihindari ketika sedang meminum obat anti koagulan karena
dapat mengurangi efektivitas obat tersebut. Obat ini bekerja mengencerkan
darah, sedangkan vitamin K dapat membekukan darah.
6. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau
anti alergi (seperti obat alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk
dan memperlambat performa motorik dan mental. Konsumsi alkohol yang bersamaan
dengan parasetamol juga dapat meningkatkan kerusakan hati dan pendarahan
lambung. Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung
alkohol. Jadi, minum obat setelah makan tape ketan atau beras adalah sesuatu
yang tidak dianjurkan.
7. Daging
Setelah minum obat antidepresan, hindari konsumsi
daging dan berbagai produk olahannya. Coba cek label obat yang Anda minum,
apakah di sana ada keterangan MAOIs, atau Monoamne Oxidase Inhibitors, umumnya
menggunakan merek Nardil, Marplan, Parnate, atau Emsam. Efek makan daging
setelah minum obat antidepresan adalah tekanan darah yang akan melonjak.
8. Cokelat
Cokelat termasuk makanan yang memiliki kandungan
kafein meski dalam jumlah tidak sebanyak kopi. Selain itu, coklat juga memiliki
kandungan yang disebut dengan theobromine. Jenis obat yang tidak boleh
dikonsumsi bersamaan dengan coklat atau sesudahnya adalah jenis obat Ritalin.
Efek makan coklat setelah minum obat Ritalin yaitu bisa menjadi lebih cepat
marah, lebih lemas, serta lebih menggebu-gebu. Perlu diingat bahwa cokelat
hitam memiliki kadar kafein dan kadar theobromine yang lebih tinggi.
TIPS MENJAGA KESEHATAN JANTUNG
Perubahan
kecil pada kebiasaan-kebiasaan hidup yang Anda jalani pada dasarnya berperan
besar dalam menjaga kesehatan jantung. Yang mungkin tidak Anda sadari adalah
jantung merupakan organ tubuh yang tidak pernah berhenti bekerja keras seumur
hidup Anda. Karenanya, usahakan untuk selalu membuat jantung menjadi lebih
sehat. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit non-menular penyebab kematian
terbesar di hampir seluruh bagian dunia. Menerapkan gaya hidup sehat dapat
sangat membantu mencegah penyakit jantung.
Mengurangi
atau berhenti merokok, aktif melakukan kegiatan fisik, dan menjaga berat badan
ideal mungkin terdengar klise, tetapi sebenarnya faktor-faktor inilah yang
diperlukan guna menjaga kesehatan jantung.
Agar lebih
jelas, silakan menyimak cara-cara menjaga kesehatan jantung, berikut ini.
1. Mengonsumsi
ikan
Konsumsilah
makanan yang mengandung asam lemak omega-3 untuk membantu mencegah penyakit
jantung. Ikan sebagai sumber makanan yang bergizi termasuk kaya akan asam lemak
omega-3. Anda dapat memilih ikan sarden, tuna, atau salmon. Mengonsumsinya dua
kali seminggu secara teratur sudah mencukupi kebutuhan lemak omega-3.
2. Mengonsumsi
lebih banyak serat
Serat bisa
didapatkan dari gandum, sereal, dan kentang yang dimakan dengan kulitnya. Tidak
ketinggalan juga, konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Mengonsumsi lebih
banyak serat dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Penuhilah
kebutuhan serat paling tidak 30 gram per hari.
Perlu
diperhatikan juga bahwa konsumsi makanan berserat secara rutin harus dilakukan
secara bertahap. Lebih baik jangan langsung menghabiskan banyak sayuran secara
sekaligus karena justru dapat mengakibatkan konstipasi atau kram perut. Lebih
disarankan untuk menyeimbangkan kombinasi dengan nutrisi-nutrisi lain yang sama
pentingnya, terutama dipadukan dengan konsumsi cairan yang cukup untuk membantu
proses pencernaan.
3. Mengurangi
konsumsi lemak jenuh
Lemak jenuh
dan lemak trans berperan besar dalam pembentukan kolesterol yang berlebihan di
dalam darah. Kolesterol yang menumpuk berpotensi menyumbat pembuluh arteri jantung sehingga membahayakan
aliran darah. Karena itu, batasi konsumsi lemak jenuh dari daging merah,
makanan olahan, makanan yang digoreng, serta produk susu kaya lemak.
4. Mencukupi
waktu tidur sehari-hari
Orang dewasa
yang memiliki waktu tidur cukup di samping tidur yang berkualitas, memiliki
kondisi arteri yang lebih baik daripada orang yang kurang tidur. Jika kondisi
arteri baik, jantung pun dapat terbantu terhindar dari penyakit.
5. Menjaga
tekanan darah
Jagalah
tekanan darah Anda agar tidak terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi dapat
merusak dinding arteri dan menimbulkan jaringan parut. Jika hal ini terjadi,
darah dan oksigen akan lebih sulit mengalir dari dan menuju hati sehingga
jantung harus bekerja lebih keras agar organ tubuh tidak kekurangan oksigen.
Mengelola stres, berolahraga secara teratur, mengurangi asupan garam, serta
membatasi minuman beralkohol adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk
menjaga tekanan darah.
6. Menghindari
diabetes
Kondisi gula
darah yang tinggi di dalam tubuh juga berpotensi membuat Anda berisiko terkena
penyakit jantung. Sebab, ketika kadar gula darah sudah tinggi, hal ini dapat
membuat kerusakan pada arteri. Karena itu, selalu periksa kadar gula darah,
terutama jika Anda telah berusia di atas 45 tahun, sedang hamil, dan mengalami
kelebihan berat badan (obesitas). Untuk menghindari diabetes, ubahlah gaya
hidup Anda menjadi lebih sehat.
7. Menghentikan
kebiasaan merokok
Langkah ini
adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan jika ingin terhindar dari penyakit
jantung. Merokok menjadi satu dari berbagai penyebab utama penyakit jantung
koroner. Jika Anda berhasil berhenti merokok selama satu tahun, risiko terkena
penyakit jantung akan turun menjadi setengah dari risiko yang ada pada para
perokok aktif.
8. Rutin
berolahraga
Aktif secara
fisik atau berolahraga secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Anda hanya perlu melakukan olahraga berintensitas sedang selama 150 menit tiap
minggu. Berarti, tiap harinya Anda hanya perlu melakukan olahraga selama 30
menit, lima kali per minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar